Nabire,UVUKTIMUR.com- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi
Papua (DPRP) Laurenzus Kadepa, Penanganan demonstrasi atau unjuk rasa di Nabire
Provinsi Papua Tengah untuk menagani oleh kepolisian mesti lebih humanis,Bukan
dengan cara kekerasan.
Menangkapi ,situasih Demonstrasih di Nabire Provinsi Papua Tengah ,Kadepa Menegaskan
seharusnya Pihak keplisian menagani Demostrasi mestinya lebih humanis, Dalam pembubaran aksi demonstrasi
terkait penyiksaan warga Papua di Kabupaten Puncak, Papua Tengah Jelas Kadepa itu
massa berencana mendatangi kantor Gubernur Papua Tengah untuk menyampaikan
aspirasi. Aspirasi itu, yakni meminta dibentuk tim investigasi independen dalam
kasus tersebut, dan para terduga pelaku penyiksaan diadili di Pengadilan
Militer III-19 Jayapura.kata Kadepa yang di terima,www.uvuktimur.com via whatsApp
beribadi,05/04/2024.
Namun massa aksi gagal mendatangi kantor Gubernur
Papua Tengah, sebab demonstran di beberapa titik kumpul dibubarkan polisi.Dalam
pembubaran itu polisi mengeluarkan tembakan gas air mata dan beberapa orang
demonstran terluka akibat terkena pukulan polisi.jelas kadepa
Lanju Kadepa ,Situasi itu disayangkan. mestinya polisi
bisa lebih humanis dalam menangani demonstran. Tidak bertindak represif.Aksi
demonstrasi di Papua ini kan berbeda dengan aksi di luar Papua atau di provinsi
lain di Indonesia. Maka saya berharap dalam bertindak atau menangani aksi di
Papua, kepolisian tidak bertindak represif. Namun membangun komunikasi yang
baik dengan pihak demonstran, pihak pemerintah daerah setempat.
Saya meminta kedepan harus ada kordinasi yang baik
antara Pemerintah Provinsi Papua Tengah, Majelis Rakyat Papua Tengah,
Pemerintah Daerah Kabupaten Nabire dan aparat kepolisian dalam penanganan aksi
damai. Jangan mematikan fungsi kontrol masyarat terhadap kinerja pemerintahan
di segala bidang tutupnya.(*)
Editor: Hanis

Tidak ada komentar:
Posting Komentar